Dia Selingku

Setiap jalinan percintaan yang dirajut oleh dua insan tak selamanya berjalan tanpa persoalan. Hadirnya berbagai permasalahan dalam sebuah hubungan merupakan hal yang lazim, bahkan banyak yang beranggapan bahwa tanpa adanya permasalahan, hubungan terasa hambar.

Pemasalahan merupakan bumbu penyedap. Permasalahan dalam percintaan pun sangat beragam wujudnya, dari mulai hal sepele seperti ketidaksepahaman, hingga hal besar yang seringkali menjadi akar retaknya sebuah hubungan: perselingkuhan.

Umumnya, wanita ialah pihak yang sering menjadi korban atas tindakan perselingkuhan yang dilakukan oleh sang pria, meskipun tentu tidak semuanya demikian. Namun, sifat dasar pria sebagai sosok yang senantiasa menikmati keindahan wanita menjadi indikasi bahwa pria rentan berselingkuh.

Jika perselingkuhan itu ternyata dilakukan oleh pria yang sangat Anda cintai, tidak serta merta Anda bisa meremehkan perselingkuhan itu dengan menganggap bahwa perselingkuhan juga salah satu bentuk problematika, bumbu penyedap dalam cinta, yang membuat Anda membiarkannya begitu saja.

Sementara sebagian wanita menyepelekan perselingkuhan sang kekasih, sebagian lainnya justru kalap dalam menanggapinya. Alih-alih ingin mengatasi perselingkuhan itu, wanita kategori ini justru tak mampu berpikir jernih, ditambah tingkat emosi yang meninggi, solusi yang ditempuh pun jauh dari kata bijaksana.

Sepatutnya, wanita tak mudah menyepelekan perselingkuhan pasangannya, pun semestinya wanita tak terlalu gegabah dalam menanggapinya ketika amarah lebih menguasai akal dan logika.

Calm Yourself Down

Jamaknya, wanita merupakan makhluk yang sangat perasa, ia amat sangat sensitif jika terjadi sesuatu yang berhubungan dengan percintaannya. Karenanya, jika perselingkuhan pasangan Anda datang menggangu perasaan Anda, luapkanlah emosi dengan air mata, menangislah untuk menghelakan sesak di dada. Jika perlu, carilah sahabat yang bisa mendengarkan geraman hati Anda untuk mengurangi kadar tekanan.

Tapi ingat, mencari pendengar yang bisa menjaga rahasia dan tidak provokatif adalah hal yang sangat penting untuk membantu Anda menyikapi perselingkuhan pasangan Anda dengan bijaksana.

Jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk meninggalkannya, sebab, solusi yang diambil ketika Anda dalam keadaan tak menentu merupakan langkah keliru. Biarkan diri Anda tenang terlebih dahulu dan pikiran Anda kembali mampu untuk berpikir jernih.

Bicara dengan kepala dingin
Ketika Anda sudah benar-benar agak tenang, dan pikiran Anda tak terlalu berantakan, itulah waktu yang tepat untuk berbicara dengannya dari hati ke hati.

Bicaralah dengan kepala dingin, tanyakan hal-hal yang seharusnya Anda ketahui dibalik perselingkuhannya, semisal “Sejak kapan ia berselingkuh?” , “Sudah berapa lama ia berselingkuh”, “Sejauh apa perselingkuhan yang dilakukan” dll.

Ketika membicarakan hal itu, kontrollah selalu emosi Anda. Bisa jadi ketika mendengar jawaban yang sebenarnya perlu Anda ketahui itu justru Anda terbawa emosi, pembicaraan yang semula tenang malah memanas.

Tanyakan Alasan
Ingat, segala persoalan yang terjadi dalam percintaan merupakan tanggung jawab kedua pihak, baik Anda atau dia. Pria berselingkuh memiliki berbagai alasan, mereka pun terkotak dalam berbagai kategori pria selingkuh. Baik selingkuh karena memang ia adalah seorang playboy, atau justru ia selingkuh karena tak bahagia dengan Anda.

Karena itu, menanyakan alasan dia berselingkuh merupakan hal penting yang harus Anda gali secara mendalam. Dari jawaban dia justru Anda akan menyadari kekurangan yang Anda miliki, meskipun tentu saja cara dia menanggulangi kekurangan Anda dengan berselingkuh merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

Pergi atau Rajut Kembali ?

Ketika Anda sudah merasa cukup dengan semua yang ia katakan tentang skandal perselingkuhannya, Anda perlu untuk mengolah baik-baik semua itu. Jika perlu, Anda bisa meminta seorang konselor atau seorang profesional untuk membantu Anda mengambil langkah tepat demi keberlanjutan hubungan Anda dengan pasangan Anda.

Bisa jadi setelah perselingkuhan itu, Anda dan dia justru semakin hangat kembali karena masing-masing menyadari kesalahan, kekurangan dan berjanji untuk memperbaikinya. Jika Anda masih memercayainya dan dia menyesali perbuatannya, kenapa tidak ?

Memilih pergi atau menghangatkan kembali hubungan Anda dengan dia sepenuhnya ada di tangan Anda. Pilihlah solusi terbaik yang Anda ambil dengan pikiran jernih dan kebijaksanaan yang Anda punyai. Dengan begitu, satu masalah percintaan telah berhasil Anda hadapi, menjadi pelajaran bagi hidup dan cinta Anda yang berarti.